Sejak pagi tadi aku sudah terbangun, tapi tubuh ini masih enggan untuk beranjak dari tempat tidur. Sebuah suara berasal dari hp yang kuletakkan di samping bantal tidurku mengagetkan. Telpon dari Rasya. Segera ku jawab telpon itu.
“Hallo.”
“Miska, kamu bisa kan ke tempatku sekarang? Tolong mandiin kucingku ya," ucap Rasya.
“Apa, mandiin kucing? Kamu kalau jijik sama kucing kenapa kamu pelihara sih?” Rasya itu bukannya nggak suka sama kucing, tapi dia super jijik.
“Aku kasihan, dia kayak lagi sakit, ini aku beliin whiskas, vitamin, suntikan buat masukin makanan ke mulutnya, habis dia gak mau makan. Sekarang kondisinya sudah lebih baik, sudah bisa jalan.”
Sampai sedetail itu dia ngurusin kucing yang di temukannya di tepi jalan, sumpah, kalah aku. “Trus, kamu kasih makannya gimana kalau kamu saja enggak mau pegang tuh kucing?” tanyaku .
“Aku suruh anak-anak yang di depan kostan. Aku sediain makanan dan suntikannya, jadi mereka yang ngasih makan, aku cuma mengarahkan saja, setelah itu anak-anak aku kasih makanan dech.”
Yang dia lakuin itu amaze banget. Masya Allah, Allah tuh ya, kalau sudah menunjuk seseorang buat ngelakuin hal baik sama yang lain pasti di kasih jalan. Aku kasih applause buat temanku yang satu ini. Mungkin itu hal yang biasa untuk para pecinta kucing, tapi itu luar biasa untuknya yang super jijik sama kucing.
Pukul 6.30 WIB aku sampai di tempat Rasya, aku langsung memandikan kucing , aku kasih makan dengan suntikan. Emang sih udah bisa jalan, tapi buat makan masih belum mau . Trus Aku kasih kuning telor, sama yang satu ini aku harus nahan amisnya. Setelah selesai ku taruh kucing itu di dus yang sudah di alasi kain, kuselimutin. Entah kenapa perasaanku bilang kucing ini mo mati sebentar lagi, tapi aku diam. Aku gak mau mematahkan semangat dan harapan temenku, aku tetep bantu usahanya.
“mpusshh makan yang banyak ya, biar sehat, bisa main-main lagi," ucap Rasya. Aku cuma bisa berharap ada keajaiban. Semoga saja perasaanku salah.
“kenapa kamu gak bawa ke petshop saja, biar ada penanganan lebih baik di sana.”
“Miska, pasti mahal banget, Aku gak ada uang, ini dadakan," ucapnya. Tak lama akupun pamit pulang, cacing di perut udah demo minta diisi. Sekitar 20 menit aku dapat kabar.
“Miska, kucingnya mati.”
“Bukannya tadi masih gerak ya? Ya udah, kamu kubur aja deket lapangan.”
“Iya, tapi, dia mati bukan karena di mandiin kan ya?”
“Bukan, mungkin memang sudah waktunya. Gapapa Ras, yang penting kamu sudah berusaha untuk menyembuhkan dia. kebaikan kamu tidak akan sia-sia.”
Sedih juga sih, meski hanya sesaat aku ketemu sama kucing itu, tapi udah bikin pagi aku melted.
Jakarta, 27 Juni 2021

Bagus bgt fiiitttt😍😍😘...makasih yaahh..udah dituang ke dalem tulisan😃😄
BalasHapus