Pupusku Menanti

 


Senyum sumringah terpancar dari wajah

Lekukan pipi anggun menambah ayu bayangan

Sayup mata memendam banyak cinta

Bibir merah membagi manis cerita


Secercah sinar menghilang

Bagai angin sesak bergemuruh 

Sekejap berubah tanpa kata

Meninggalkan sukma untuk di rasa


Itulah dia

Ingin sepucuk rasa didada

Angan pilu selalu ingin terdampar pada qalbunya

Memendam seribu tanda tanya

Merasa dunia tak berpihak dalam cerita indah karangan nya


Dia

Bagaikan benalu merusak jiwa

Bingung,kacau,sepi

Kala diri bertanya?

Apa selanjutnya?

Berhenti?

Diam?

Ataukah Berlari?

Dan harus kemana?


Kamu yang lemah

Menyerah bermain rasa

Gagal!

Hanya sampai disini

Mungkin tak pernah kembali...


Komentar