CINTA BERBUAH SYURGA
Subuh bernafas. Hembusan angin musim dingin mengalir menerpa batu-batu terjal di samping asrama. Gemiricik air mengalir membangunkan tidur dari mimpi. Angin menyebar menciptakan kesejukan di seluruh penjuru kota.
Di sebuah rumah tampak dua orang pemuda terbaring di ranjang, dan disampingnya satu orang pemuda menungguinya. Sudah hampir 1 jam dia menunggu dari balik pintu kamar. Mengetuk seraya berkata, "bangunlah..ayo solat!"
Bergegaslah mereka pergi ke masjid terdekat dan menunaikan solat subuh berjamaah. Seusai salat, lanjutlah dengan membaca Al Qur'an dan al ma'tsurat pagi.
"Sudah sampai juz berapa kamu, san?" tanyanya. "Alhamdulillaah sudah hampir khatam, ham," jawabnya.
Ihsan, Iman, dan Ilham segera melanjutkan perjalanan ke asrama . Mereka ialah kumpulan mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di negara orang.
Lanjutlah mereka dengan diskusi kecil yang sudah menjadi ajang kebiasaan seusai salat subuh dilaksanakan. Petuah sebelum menjalankan aktifitas harian.
"Hai, aku punya cerita menarik. Sukakah kalian dengan sejarah?" tanya Ihsan pada kedua temannya. "Aku suka dengan sejarah, tapi terlalu malas jika membaca karena akan membuatku mengantuk enggak karuan, haha" (iringan tawa mereka)
"Pernahkah mendengar kisah Said Nursi, ulama terkemuka itu?" tanyanya lagi .
"Tidak pernah san, seringnya dengar kisah Imam Malik, dan Imam Syafi'i yang terlahir dari sepasang kekasih yang MaasyaAllaah."
"Imam Syafi'i terlahir dari seorang ibu yang tuli, bisu, cacat kesemua anggota tubuhnya dan seorang ayah yang meninggalkan keshubatan dan keharaman walaupun hanya seujung jari kelingking, kira-kira orang seperti itu ada enggak ya di dunia yang penuh propaganda seperti sekarang ini?"
Dunia sesak, propaganda kebohongan mulai menyebar di mana-mana. Sosial media tak bisa dipercaya, perkataan ulama seringkali dibungkam dan tentunya generasi muda harus bangkit untuk menyelamatkannya.
"Said Nursi ialah ulama' terkemuka yang dijuluki Badiuzzaman (keajaiban alam). Terlahir dari seorang ayah yang bernama Mirza dan ibu bernama Nuriye. Dialah ulama' yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Badiuzzaman Said Nursi dilahirkan pada 1877 di Desa Nurs, Provinsi Bitlis, Anatolia Timur. Perjuanganmya dalam pendidikan sangat mengagumkan. Pada masa mudanya ia sudah memperlihatkan kehebatannya dengan cepat menguasai berbagai macam ilmu. Bahkan membuat para gurunda takjub dan kagum. Di usia menginjak 15 tahun sudah hafal puluhan kitab referensi penting dan banyak mengalahkan ilmu yang dimiliki ulama-ulama yang lebih senior."
Cinta yang berakar kesucian akan selalu melahirkan keberkahan dan berbuah syurga. Ismail yang menetaskan Muhammad SAW, adalah berawal dari cinta Ibrahim dengan Hajar. Perjuangan dan hiruk-pikuknya tidak menggoyahkan Hajar untuk ditinggal sendirian bersama sang buah hati di padang tandus tanpa air dan makanan.
Dan tanah Kurdistan, seumpama rahim suci yang subur melahirkan patriot-patriot pilihan. Nuruddin Zanki, Shalahuddin Al Ayyubi dan juga ribuan ulama yang namanya tidak tertulis oleh sejarah, telah lahir dari rahim tanah itu.
Mirza seorang pria yang menjaga kehalalan makanan, amanah, dan memiliki akhlak yang terpuji. Dan Nuriye perempuan teduh-sejuk dipandang mata,menjaga kesucian dirinya dan menjaga malam-malamnya, seorang penghafal Al Qur'an yang senantiasa membasahi harinya dengan dzikir kepada-Nya. Dipertemukanlah oleh-Nya dalam bingkai keluarga dan melahirkan generasi mulia serta membawa mereka ke syurga. Aamiin..
BERSAMBUNG...
Komentar
Posting Komentar