Bersandar dalam penantian adalah jadwalku
Meski telah lama diriku semu menjadi patung
Hadirku seakan tak berguna untukmu
Kurelakan waktu, detik, dan menitku
Namun, tetap saja hatiku menetes
Apakah kamu tak peduli?
Setega itukah engkau membuatku menunggumu?
Sebenarnya aku lelah menantimu
Hanya saja, aku terus bertahan
Terus mencari kesibukan untuk menghibur diriku
Saat rinduku datang, engkau tak pernah peduli
Meski air mataku mengalir, hatimu tak akan pernah menoreh
Sebentar saja aku memandang langit
Hanya saja, langit itu memancar cahaya yang tak bisa aku baca
Selebat kata aku baca, ku pahami kalimat demi kalimat
Hingga tak satupun aku pahami
Biarlah! Aku sudah tak peduli
Hinggaku putuskan, masuk ruangan hampa
Penuh debu, dan tak ada cahaya memancar
Lebih baik hati dan jiwaku bersemayam sebentar

Komentar
Posting Komentar