Semakin hari, kehidupan semakin
berubah. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi esok atau lusa. Sebab, kita
hanyalah manusia biasa. Bukan cenayang yang mampu melihat masa depan. Kau tahu,
setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupanku ini membuat hati sedikit
terguncang. Kepercayaan diri hampir terkikis habis. Pikiran positif seakan
menguap begitu saja. Kesehatan yang menurun pun menjadi alasan semakin tak
tentunya suasana hati. Belum lagi berita duka terus terdengar di surau dan
masjid. Rasa rasanya aku adalah orang yang ada di antrian terdepan malaikat
izroil.
Ketakutan menyeruak begitu saja. Gelisah
sebab amal tidak seberapa, sementara dosa kian menggunung. Hingga pada titik
tertentu, titik di mana kesehatan jiwa dan fisik terganggu. Di sanalah
kepasrahan total terwujud. Kau tahu? Aku hanya seorang diri, menatap hari-hari
penuh mimpi buruk. Menguatkan hati agar mampu berjalan tanpa terhenti. Meski tertatih
dan terjatuh berkali. Aku sadar bahwa tempat kembali hanyalah pada Illahi. Tangisku
pecah, berkali lidah memohon ampun. Tak habisnya shalawat didengungkan,
berharap Allah dan rosul-Nya masih mengakui sebagai hamba. Tak meninggalkanku
dalam kegelapan dunia.
Semenjak itu, aku kembali
merasakan kesejukan hati. Melepas beban yang teramat berat. Tersenyum meski
fisik masih teramat lemah. Tawakal atas apa yang terjadi, karena aku yakin
skenarionya terbaik untukku. Tuhan tidak akan menguji hambanya di luar batas
kemampuan, bukan? Dari situ keyakinanku muncul, bahwa apapun yang terjadi akan
sanggup untuk kulewati.
Untukmu yang saat ini entah
berada di mana, semoga selalu baik-baik saja. Menata mimpi yang sempat kau
ceritakan padaku. Ku harap kita tetap berada di jalan-Nya yang lurus serta
diridhoi.
Serang, 12 Juli 2021

Komentar
Posting Komentar