Kau selalu ada mengiringi setiap langkahku.
Sampai aku pun heran, apakah kau tak pernah bosan mengikuti?
Entahlah ... biarlah.
Toh, aku pun tak bisa mengusir keberadaanmu.
Kamu yang selalu menjadi cerminan diriku.
Menemani saat suka dukaku.
Saat kukejar kamu malah lari menghindar.
Saat kumenghindar, kamu malah asyik mengejar.
Wahai bayangku.
Tak bisakah kamu berpura-pura tak peduli?
Sebagaimana dia yang kini pergi tanpa bayangnya lagi menemani.
Aku sedih ...
Tapi aku pun kesal.
Dulu, ia datang mendekat dengan kata manis, tapi kini pergi tanpa pamit.
Hati ini kembali resah.
Hati ini kembali gundah.
Mengingat setiap kenangan itu.
Benar-benar mengusik hati dan pikiranku.
Wahai rindu yang tak bertepi.
Pergilah, ikutlah dengan dia yang kini telah menghilang bak tertelan bumi.
By: Akhwatul Iffah

Komentar
Posting Komentar