Aku suka semua hal tentang dirimu. Kusuka kau berbicara begitu santai dan ekspresimu saat kau menatapku dengan tidak peduli. Aku suka keteledoranmu. Kusuka senyummu, itu adalah favoritku. Adakalanya kukira aku hanya bingung karena aku tidak bisa membuatmu menyukaiku, tapi ternyata bukan begitu, ada seseorang yang telah menjadi tambatan hatimu. Tapi, aku menyukaimu, aku ingin mengatakannya untuk kali terakhir.
“Untuk kali terakhir?” Tanyamu.
“Ya, untuk terakhir kali, karena aku akan pergi jauh darimu,” Jawabku.
Kubilang itu bisa jadi pengakuan cinta atau ucapan perpisahan, dan kau bisa menganggapnya sesukamu. Kuulurkan tanganku dan berkata, ”sampai jumpa.” Kau juga bilang, “jika akhirnya kau kecewa padaku, jangan pernah berhenti menyukaiku.” Namun, aku tetap menyukaimu.
Sejujurnya, dapatkah kamu benar-benar mengatakan bahwa kamu tidak memiliki perasaan terhadapku? Kau hanya diam kala itu tanpa berani menatapku. Tidak peduli apa yang kau pikirkan, ini adalah perasaanku. Aku akan melakukan apa yang aku inginkan.
“Lakukan apa yang hatimu katakan, ikuti saja ke mana hatimu memandumu.” Ucapmu kala itu. Aku menjalani seluruh hidupku dalam kesedihan yang mendalam karena tak mengikuti kata hati kala itu. Aku tahu perasaanku lebih baik dari siapa pun. Bagaimana bisa aku menjauh darimu? Andai aku dapat memutar balik waktu. Namun apa daya, waktu terus berjalan tanpa pernah berhenti.
Kau yang selama ini hadir mengisi hari-hariku, kini tak dapat bersama lagi. Kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama. Astaga, apa gunanya berusaha begitu keras? Cinta hanya memberiku sakit hati dan kesulitan. Ini bukan akhirnya, tapi mengapa terasa seperti sudah berakhir? Lihatlah di luar sana, langit masih biru kan? Bumi juga masih bulat. Jadi, kenapa hal ini harus aku permasalahkan, seolah ini adalah peristiwa akbar abad ini. Dunia masih terus berputar.
Saat ini, aku bahkan tidak tahu bagaimana perasaanku. Aku tidak yakin apa artinya menyukai. Apakah aku memang benar-benar menyukaimu? Aku belajar satu hal dari melihat banyak orang saat sangat menyukai sesuatu, aku akan diarahkan ke sana. Jadi, aku yakin Allah akan mengarahkanku ke seseorang yang benar-benar aku sukai.
Sekarang, saatnya aku memulai lembaran baru. Ini adalah awal hidup yang baru. Menata hati dan pikiranku untuk lebih menyukai Pencipta Alam Semesta, yang telah menciptakan dirimu dengan begitu indah. Aku akan belajar untuk melupakan tentang kemarin dan bersiap untuk menyongsong hari esok yang lebih indah.
Jakarta, 17 Juli 2021

Komentar
Posting Komentar