Awan gelap mulai hadir menyelimuti hati yang merasa kian resah. Perlahan, tetapi pasti. Rintikan hujan datang membangunkan kenangan. Seketika pikiranku langsung menuju kepadamu, Habibie. Ya, Habibie, yang memiliki arti kesayangan. Aku yang tidak pernah siap kehilanganmu. Namun, kamu yang memaksakan tetap pergi.
Entah mengapa hati ini hanya menginginkanmu. Aku tidak peduli seberapa sakit menelan luka demi mempertahankanmu. Tidak peduli pada semua kekuranganmu yang orang lain ceritakan padaku.
Aku yang tak tahan menahan rindu temu di satu akhir senja. Aku ingin berdiskusi, membicarakan dengan baik perihal hubungan kita. Kuingin mengukir kembali cinta yang sempat terjeda. Karena bagiku, makna hadirmu akan tetap sama—Habibie, bahagiaku.
Cirebon, 09 Oktober 2021
Komentar
Posting Komentar